Selasa, 29 November 2016

DALAM PELAYANAN (4-HABIS)



DALAM PELAYANAN (4-HABIS)
DEVIN - KEPALA DEWAN NIBIRUAN 9D 
MELALUI JELAILA STARR
ALIH BAHASA : Birru Sadhu

BUMI KEDUA - PLEIADES

Menjelang akhir Perang Galaktik Pertama, yang mengakibatkan kehancuran planet kami, saudara saya Devin, saya dan Jehovah melarikan diri bersama dengan sekelompok besar orang-orang di salah satu kapal kami yang terakhir menuju bintang yang tersisa, Pelegai.

Akhirnya kami menetap di cluster baru dari bintang yang kemudian dikenal sebagai Tujuh Bersaudara, Pleiades. Kami tinggal di kapal ini dan menghabiskan banyak waktu kami membangun koloni di permukaan planet. Begitu kami menyebut rumah baru kami setelah Avyon rumah asli kami. Itu adalah planet biru yang indah, seperti planet kami sebelumnya dengan dua Matahari.

Hidup terus berkembang dan begitu juga kami. Kota dibangun, peradaban datang dan pergi. Akhirnya kami meninggalkan planet ini untuk mereka yang datang bersama kami. Kami menjadi Leluhur Kuno bagi mereka, sebagai pendiri asli peradaban kami di planet itu. Tapi seperti biasa, seiring waktu fakta-fakta menjadi terdistorsi sehingga sejarah tertulis tidak lagi mencerminkan peristiwa yang sebenarnya.

Seiring waktu planet ini dikenal di seluruh kosmos dan perdaban lainnya datang memanggil, beberapa hanya ingin tahu dan agenda lain-lainnya untuk menaklukkan. Penduduk planet ini telah berevolusi ke tingkat perjalanan ruang angkasa, sedikit di luar di mana kita hari ini. Mereka telah berkembang melebihi penyakit dan kesenjangan sosial dan menciptakan pemerintahan bersatu, tetapi juga mentalitas yang hampir mengakar. Semua orang berpikir dan bertindak sebagai kesatuan tapi dalam tindakan mereka tidak mengekpresikan sisi gelap dari kodrat mereka. Mereka hanya menyatakan bahwa pihak mereka lebih bercahaya karena ini adalah norma sosial.

Rohani orang-orang telah menjadi stagnan, tidak dapat maju karena pilihan mereka menekan sisi gelap, sisi maskulin mereka dan menggunakan tiga cakra mereka yang lebih rendah. Akibatnya dalam tingkat spiritual mereka tidak sadar sebagai ras yang berlawanan dengan bergerak menjauh dari posisi yang kian menjebak mereka.

Awalnya ras ini datang berbicara tentang perdamaian tapi kemudian segera menyadari ada yang lebih untuk bisa didapatkan dengan mengambil alih planet daripada mencoba untuk bekerja sama dengan ras orang-orang itu yang mereka sendiri tidak bisa memahami kehidupan mereka.

Butuh waktu bertahun-tahun, tetapi seiring waktu agenda mereka yang sebenarnya terungkap melalui upaya gerakan perlawanan. Setelah kata itu keluar dan semua upaya negosiasi gagal, manusia meluncurkan serangan pertama untuk mencoba dan mendorong ras ini menjauh dari planet mereka. Dalam upaya ini mereka melawan musuh mereka, mereka berhasil menghancurkan planet mereka. Yang selamat melarikan diri ke banyak tempat di galaksi dan koloni akhirnya didirikan di planet lain.

BUMI KETIGA - PLEAIDES (BUMI KAMI SAAT INI)

Jadi, di sini kami hari ini, dalam proses kenaikan yang lain. Dua Bumi pertama tidak pernah berhasil melewati sebuah kenaikan. Saya percaya bahwa banyak dari kami di Bumi saat ini di salah satu atau kedua percobaan Bumi sebelumnya. Dan karena kebijaksanaan kami yang telah mengumpulkan pengalaman kami akan berhasil menaikkan diri kami sendiri, dan orang Bumi serta planet ini.

Apa yang kurang pada masa sebelumnya itu adalah kasih sayang dan penerimaan lain-lain yang berbeda dari kami sendiri. Kami telah belajar bahwa polarisasi ke cahaya dan gelap itu tidak memungkinkan kami untuk merasa kasihan dan menjaga perdamaian. Hanya dengan mengintegrasikan cahaya dan gelap dalam diri kita dan memanifestasikan mereka yang sesuai pada realitas kita, maka kita akan dapat menyelesaikan Percobaan besar Ketiga berhasil dan planet dalam keadaan bijaksana untuk semua ras yang terlibat lebih jauh pada sepanjang perjalanan spiritual mereka.

Konfirmasi terbaik ini diberikan pada penistaan informatif dan fenomena spektakular pada kartun delapan puluhan yang dikenal sebagai Thundercats. Memang banyak pembaca yang meungkin melihat lelaki berkepala singa besar, Lion-o yang melambaikan pedang sebagai pertanda, dan jari di atas hidung berbicara dengan kucing, Snarf. Atau dengan reptil yang gemuk yang berbicara dengan  bahasa reptilian.

Menariknya, penulis utama dari Thundercats, adalah salah satu lagi dari Starr, yaitu dengan nama Leonard Starr. Dan ketika Thundercats melarikan diri dari planet mereka yang hancur, Thundera, mereka berada di sebuah pesawat ruang angkasa yang besar. Mereka tiba di sebuah planet yang disebut Bumi Ketiga! Dan Thundercats yang terdiri dari laki-laki singa, seorang lelaki harimau, seorang wanita cheetah, dan seorang lelaki panther diikuti oleh sekelompok yang disebut mutan yang naik kapal perang. Mereka adalah makhluk manusia sebagian besar reptil. Di seri berikutnya ada karakter yang sangat pintar Vulture Man. Dia menjadi aset reptil terbesar. Sekali lagi, ini adalah konfirmasi yang luar biasa, satu tema saja sudah menjelaskan.

Jadi, untuk merekapitulasi tema artikel, cukup jelas ada ras humanoid canggih yang hidup di alam semesta. Dan, makhluk selanjutnya jelas secara fundamental terhubung ke manusia. Meskipun tujuan artikel ini adalah untuk menerikan wawasan manusia singa, mungkin salah satunya telah memberikan wawasan yang lebih besar di dalam manusia dan situasi mereka saat ini, dan juga makhluk galaksi yang lain juga.

Sebuah catatan akhir, seolah-olah terburu-buru, sinkronitas berbicara, saya menemukan di sebuah artikel lucu di koran hari ini, yang menggelikan adalah saya kemudian harus menahan diri dan tidak menyebutkan nama demi tidak ingin mempermalukan penulis artikelnya yang mungkin juga sangat menyesal di tahun-tahun yang akan datang telah menulis kata-kata itu.

Pada dasarnya, itu biasa dari sudut pandang dari pikiran sempit, ultra skeptis yang biasanya ada pada mentalitas yang disebut sebagai akademisi dan ilmuwan. Artikel ini menurut mereka tidak masuk akal dan nasihat yang konyol padahal kemungkinan yang paling menakutkan adalah ternyata menurutnya kita ini sendirian di alam semesta. Saya hampir memuntahkan sarapan saya karena jijiknya.

Dan, dasar kesimpulan yang salah seperti itu bahwa tidak ada sedikitpun bukti yang membuktikan adanya kehidupan di luar Bumi. Nah, jutaan penampakan pesawat ruang angkasa, dan foto-foto serta video dari penampaka kapal ruang angkasa tersebut yang tak terhitung jumlahnya, bahkan dapat melakukan manufer, atau yang bisa menghilang, harusnya pasti merupakan bukti adanya keberadaan pesawat ruang angkasa itu!! Setelah semuanya melihat pesawat terbang itu membuktikan keberadaan adanya pesawat, mengapa melihat pesawat ruang angkasa tidak membuktikan bahwa pesawat ruang angkasa itu benar ada?

Dan lebih jauh lagi, dengan menggunakan orang-orang yang berpikiran sempit saja sudah bertentangan dan tidak masuk akal yang disebut logika, kita mempercayai dengan manusia yang telah menulis sebuah artikel dengan membuktikan keeksistensian pendapat dia? Jika kami mungkin berani mengatakan sebagai penghinaan, tapi kami tidak menerapkan definisi yang sama dengan membuktikan kepada teman-teman kucing kami, walau sekali saja. Tentunya, dengan deskripsi yang jelas tentang dunia tempat tinggal dan kata demi kata dengan informasi yang rinci, dan konsep memprovokasi memikirkan peradaban manusia dan banyak lagi kesalahan dan kesulitan yang disampaikan oleh sumber eksternal ini merupakan bukti yang sama dari keberadaan penulis feline sebagi bukti dari penulis manusia atas artikel surat kabar yang baru saja saya jelaskan. Bagaimana saya sampai pada kesimpulan seperti itu? Makhluk yang benar-benar terjaga dan berevolusi secara rohani dapat secara otomatis mendeteksi penulis sebenarnya dari setiap segmen informasi dan ini adalah bukti kami atas manusia yang berpikiran sempit di Bumi yang tidak mungkin diharapkan dapat mencapai perkembangan, karena mereka berada dalam penolakan kebenaran atas keberadaan makhluk luar angkasa dan pikiran mereka tertutup sehingga mereka tidak dapat melihat bukti yang ada di depan mata mereka.

Saya berharap saya telah membuktikan sisi kucing saya.