DALAM PELAYANAN (4-HABIS)
DEVIN - KEPALA DEWAN NIBIRUAN 9D
MELALUI JELAILA STARR
ALIH BAHASA : Birru Sadhu
BUMI KEDUA - PLEIADES
Menjelang
akhir Perang Galaktik Pertama, yang mengakibatkan kehancuran planet kami,
saudara saya Devin, saya dan Jehovah melarikan diri bersama dengan sekelompok
besar orang-orang di salah satu kapal kami yang terakhir menuju bintang yang
tersisa, Pelegai.
Akhirnya
kami menetap di cluster baru dari bintang yang kemudian dikenal sebagai Tujuh
Bersaudara, Pleiades. Kami tinggal di kapal ini dan menghabiskan banyak waktu
kami membangun koloni di permukaan planet. Begitu kami menyebut rumah baru kami
setelah Avyon rumah asli kami. Itu adalah planet biru yang indah, seperti planet
kami sebelumnya dengan dua Matahari.
Hidup
terus berkembang dan begitu juga kami. Kota dibangun, peradaban datang dan
pergi. Akhirnya kami meninggalkan planet ini untuk mereka yang datang bersama
kami. Kami menjadi Leluhur Kuno bagi mereka, sebagai pendiri asli peradaban
kami di planet itu. Tapi seperti biasa, seiring waktu fakta-fakta menjadi
terdistorsi sehingga sejarah tertulis tidak lagi mencerminkan peristiwa yang
sebenarnya.
Seiring
waktu planet ini dikenal di seluruh kosmos dan perdaban lainnya datang
memanggil, beberapa hanya ingin tahu dan agenda lain-lainnya untuk menaklukkan.
Penduduk planet ini telah berevolusi ke tingkat perjalanan ruang angkasa,
sedikit di luar di mana kita hari ini. Mereka telah berkembang melebihi
penyakit dan kesenjangan sosial dan menciptakan pemerintahan bersatu, tetapi
juga mentalitas yang hampir mengakar. Semua orang berpikir dan bertindak
sebagai kesatuan tapi dalam tindakan mereka tidak mengekpresikan sisi gelap
dari kodrat mereka. Mereka hanya menyatakan bahwa pihak mereka lebih bercahaya
karena ini adalah norma sosial.
Rohani
orang-orang telah menjadi stagnan, tidak dapat maju karena pilihan mereka
menekan sisi gelap, sisi maskulin mereka dan menggunakan tiga cakra mereka yang
lebih rendah. Akibatnya dalam tingkat spiritual mereka tidak sadar sebagai ras
yang berlawanan dengan bergerak menjauh dari posisi yang kian menjebak mereka.
Awalnya
ras ini datang berbicara tentang perdamaian tapi kemudian segera menyadari ada
yang lebih untuk bisa didapatkan dengan mengambil alih planet daripada mencoba
untuk bekerja sama dengan ras orang-orang itu yang mereka sendiri tidak bisa
memahami kehidupan mereka.
Butuh
waktu bertahun-tahun, tetapi seiring waktu agenda mereka yang sebenarnya
terungkap melalui upaya gerakan perlawanan. Setelah kata itu keluar dan semua
upaya negosiasi gagal, manusia meluncurkan serangan pertama untuk mencoba dan
mendorong ras ini menjauh dari planet mereka. Dalam upaya ini mereka melawan
musuh mereka, mereka berhasil menghancurkan planet mereka. Yang selamat
melarikan diri ke banyak tempat di galaksi dan koloni akhirnya didirikan di
planet lain.
BUMI KETIGA - PLEAIDES (BUMI KAMI SAAT
INI)
Jadi,
di sini kami hari ini, dalam proses kenaikan yang lain. Dua Bumi pertama tidak
pernah berhasil melewati sebuah kenaikan. Saya percaya bahwa banyak dari kami
di Bumi saat ini di salah satu atau kedua percobaan Bumi sebelumnya. Dan karena
kebijaksanaan kami yang telah mengumpulkan pengalaman kami akan berhasil
menaikkan diri kami sendiri, dan orang Bumi serta planet ini.
Apa
yang kurang pada masa sebelumnya itu adalah kasih sayang dan penerimaan
lain-lain yang berbeda dari kami sendiri. Kami telah belajar bahwa polarisasi
ke cahaya dan gelap itu tidak memungkinkan kami untuk merasa kasihan dan
menjaga perdamaian. Hanya dengan mengintegrasikan cahaya dan gelap dalam diri
kita dan memanifestasikan mereka yang sesuai pada realitas kita, maka kita akan
dapat menyelesaikan Percobaan besar Ketiga berhasil dan planet dalam keadaan
bijaksana untuk semua ras yang terlibat lebih jauh pada sepanjang perjalanan
spiritual mereka.
Konfirmasi
terbaik ini diberikan pada penistaan informatif dan fenomena spektakular pada
kartun delapan puluhan yang dikenal sebagai Thundercats. Memang banyak pembaca
yang meungkin melihat lelaki berkepala singa besar, Lion-o yang melambaikan
pedang sebagai pertanda, dan jari di atas hidung berbicara dengan kucing,
Snarf. Atau dengan reptil yang gemuk yang berbicara dengan bahasa reptilian.
Menariknya,
penulis utama dari Thundercats, adalah salah satu lagi dari Starr, yaitu dengan
nama Leonard Starr. Dan ketika Thundercats melarikan diri dari planet mereka
yang hancur, Thundera, mereka berada di sebuah pesawat ruang angkasa yang
besar. Mereka tiba di sebuah planet yang disebut Bumi Ketiga! Dan Thundercats
yang terdiri dari laki-laki singa, seorang lelaki harimau, seorang wanita
cheetah, dan seorang lelaki panther diikuti oleh sekelompok yang disebut mutan
yang naik kapal perang. Mereka adalah makhluk manusia sebagian besar reptil. Di
seri berikutnya ada karakter yang sangat pintar Vulture Man. Dia menjadi aset
reptil terbesar. Sekali lagi, ini adalah konfirmasi yang luar biasa, satu tema
saja sudah menjelaskan.
Jadi,
untuk merekapitulasi tema artikel, cukup jelas ada ras humanoid canggih yang
hidup di alam semesta. Dan, makhluk selanjutnya jelas secara fundamental
terhubung ke manusia. Meskipun tujuan artikel ini adalah untuk menerikan
wawasan manusia singa, mungkin salah satunya telah memberikan wawasan yang
lebih besar di dalam manusia dan situasi mereka saat ini, dan juga makhluk
galaksi yang lain juga.
Sebuah
catatan akhir, seolah-olah terburu-buru, sinkronitas berbicara, saya menemukan
di sebuah artikel lucu di koran hari ini, yang menggelikan adalah saya kemudian
harus menahan diri dan tidak menyebutkan nama demi tidak ingin mempermalukan
penulis artikelnya yang mungkin juga sangat menyesal di tahun-tahun yang akan
datang telah menulis kata-kata itu.
Pada
dasarnya, itu biasa dari sudut pandang dari pikiran sempit, ultra skeptis yang
biasanya ada pada mentalitas yang disebut sebagai akademisi dan ilmuwan.
Artikel ini menurut mereka tidak masuk akal dan nasihat yang konyol padahal
kemungkinan yang paling menakutkan adalah ternyata menurutnya kita ini
sendirian di alam semesta. Saya hampir memuntahkan sarapan saya karena
jijiknya.
Dan,
dasar kesimpulan yang salah seperti itu bahwa tidak ada sedikitpun bukti yang
membuktikan adanya kehidupan di luar Bumi. Nah, jutaan penampakan pesawat ruang
angkasa, dan foto-foto serta video dari penampaka kapal ruang angkasa tersebut
yang tak terhitung jumlahnya, bahkan dapat melakukan manufer, atau yang bisa
menghilang, harusnya pasti merupakan bukti adanya keberadaan pesawat ruang
angkasa itu!! Setelah semuanya melihat pesawat terbang itu membuktikan
keberadaan adanya pesawat, mengapa melihat pesawat ruang angkasa tidak
membuktikan bahwa pesawat ruang angkasa itu benar ada?
Dan
lebih jauh lagi, dengan menggunakan orang-orang yang berpikiran sempit saja
sudah bertentangan dan tidak masuk akal yang disebut logika, kita mempercayai
dengan manusia yang telah menulis sebuah artikel dengan membuktikan
keeksistensian pendapat dia? Jika kami mungkin berani mengatakan sebagai
penghinaan, tapi kami tidak menerapkan definisi yang sama dengan membuktikan
kepada teman-teman kucing kami, walau sekali saja. Tentunya, dengan deskripsi
yang jelas tentang dunia tempat tinggal dan kata demi kata dengan informasi
yang rinci, dan konsep memprovokasi memikirkan peradaban manusia dan banyak
lagi kesalahan dan kesulitan yang disampaikan oleh sumber eksternal ini
merupakan bukti yang sama dari keberadaan penulis feline sebagi bukti dari
penulis manusia atas artikel surat kabar yang baru saja saya jelaskan. Bagaimana
saya sampai pada kesimpulan seperti itu? Makhluk yang benar-benar terjaga dan
berevolusi secara rohani dapat secara otomatis mendeteksi penulis sebenarnya
dari setiap segmen informasi dan ini adalah bukti kami atas manusia yang
berpikiran sempit di Bumi yang tidak mungkin diharapkan dapat mencapai
perkembangan, karena mereka berada dalam penolakan kebenaran atas keberadaan
makhluk luar angkasa dan pikiran mereka tertutup sehingga mereka tidak dapat
melihat bukti yang ada di depan mata mereka.
Saya
berharap saya telah membuktikan sisi kucing saya.