SELAMAT HARI
RAYA QURBAN
SELAMAT
MENG-QURBANKAN NYAWA SESAMA MAKHLUK
Sabbe Satta
Bhavantu Sukhitata
May all beings
be happy
May all those
beings who have either been met and seen before,
or never been met and seen
before be happy
Tak jarang
para manusia selalu menghinakan kedudukan para hewan, terutama hewan-hewan tak
berakal cerdas seperti kambing, kerbau dan sapi, hingga seringkali terdengar
istilah kambing hitam, kambing congek, tolol seperti kambing, bagai kerbau
dicocok hidungnya, ngunyah mulu kayak sapi, bahkan manusia yang di mana tempat
kawin, juga sering dikatakan istilah kayak kambing aja luh....
Tapi aneh
sekali, setahun sekali, serta merta saja sebagian para manusia di sini dengan
gagahnya sebagai unjuk prestise ramai-ramai membeli kambing, kerbau, sapi yang
paling bagus dan yang paling mahal, meskipun ada juga yang dengan susah payah
menabung dan hanya dapat membeli kambing yang lebih murah sekedar berharap
dapat menungganginya kelak jika menuju akhirat.
So?
Hewan yang kau
hinakan lalu kau manfaatkan sebagai tunggangan dengan kau akhiri hidupnya
dengan menyembelihnya di hadapan banyak orang dengan sorak sorai dan tepukan
tangan yang menonton?
"Pernah
ada cerita, seseorang mantan jagal hewan qurban 2 tahun belakangan sebelum mati
dan bertobat, hidupnya seperti dikejar oleh tuntutan dan meminta
pertanggungjawaban dari ratusan ruh hewan yang pernah dia jagal. Mereka
bertanya, mengapa hanya untuk kesenangan kalian kami semua dikorbankan tanpa
pernah mau tahu perasaan sedih kami ketika begitu banyak anak2 bersorak sorai
saat kami disembelih? Lalu setelah itu kami harus pula menanggung beban berat
dosa kalian sebagai tunggangan mengantar ke akhirat.
Sebenarnya
bukanlah kalian yang berkorban, tapi kami semua yang berkorban dengan
kehidupan, hewan yang tak pernah kalian hargai sebagai makhluk Tuhan, darah dan
tanggung jawab kami untuk menanggung beban berat dosa kalian semua"
Mengapa tidak
kita ubah dan memulai dengan kesadaran baru, kesadaran bahwa dengan berkurban
bukanlah demi dosa dan pahala, bukan karena tunggangan di akhirat kelak, bukan
pula karena takut diazab karena tak pernah berkorban darah. Tapi menggantinya
dengan 'aku meniatkan menyembelihkan hewan ini semata-mata untuk berbagi kepada
para kaum di sekitar kami yang tak mampu membeli daging', jadi janganlah lagi
membebankan hewan yang sudah disembelih, disuruh jadi kendaraan pula sebagai
tunggangan melewati panasnya api neraka. Kutukan bener dia jadi hewan qurban,
tau gitu dia milih jadi dinosaurus aja gak mau jadi sapi.
Selamat
Berqurban.
Selamat menumpahkan darah.
Selamat menunggangi mereka kelak.
Selamat
Hari Raya.
~birrusadhu~