PUASA JAHILIYAH ALA KEJAWEN (menurut agama anu)
Berikut ini adalah puasa – puasa bid’ah dari ajaran kejawen
Puasa Mutih yakni seseorang tidak boleh makan apa – apa kecuali hanya nasi putih dan air putih saja. Nasi putih tidak boleh tambah apa – apa. Sebelum melakukan puasa mutih ini, biasanya seorang pelaku puasa harus mandi keramas dulu sebelum membaca mantra ini “Niat Ingsun Poso Mutih, Mutihaken Awak Kang Reged, Putih Kaya Bocah Mentas Lahir, Dipun Ijabahi Gusti Allah.”
2. Puasa Ngeruh
Puasa Ngeruh yakni seseorang hanya boleh memakan sayur – sayuran atau buah – buahan saja. Tidak diperbolehkan makan daging, ikan, telur dan sebagainya.
3. Puasa Ngebleng
Puasa Ngebleng yakni menghentikan segala aktivitas normal sehari – hari. Orang yang menjalankan puasa ini, tidak boleh makan, minum, keluar dari rumah atau kamar, atau melakukan hubungan badan. Waktu tidurnya pun harus dikurangi. Biasanya seseorang yang melakukan puasa ini tidak boleh keluar kamarnya selama sehari semalam, kecuali buang air saja. Pada saat menjelang malam hari tidak boleh ada satu lampu atau cahayapun yang menerangi kamar tersebut. Kamarnya harus gelap gulita tanpa ada cahaya sedikitpun.
4. Puasa Pati Geni
Puasa Pati Geni yakni hampir sama dengan puasa ngebleng, hanya saja puasa pati geni ini pelakunya tidak boleh keluar kamar dengan alasan apapun, tidak boleh tidur sama sekali. Biasanya puasa ini dilakukan sehari semalam, ada juga yg melakukan nya 3 hari 3 malam, 7 hari 7 malam dan seterusnya. Pelaku biasa nya membaca mantra : “Niat Ingsun Poso Pati Geni, Amateni Hawa Panas Ing Badan Ingsun, Amateni Genine Napsu Angkara Murka Karana Allah Taala.”
5. Puasa Ngelowong
Puasa Ngelowong yakni seseorang dilarang makan dan minum dalam kurun waktu tertentu. Hanya diperbolehkan tidur 3 jam saja dan diperbolehkan keluar rumah.
6. Puasa Ngrowot
Puasa ngrowot yakni puasa yang dilakukan dari subuh sampai maghrib. Saat sahur seseorang yang melakukan puasa ini hanya dibolehkan makan buah – buahan saja. hanya saja dibatasi oleh satu jenis buah – buahan saja, seperti pisang maka 3 buah.
7. Puasa Nganyep
Puasa Nganyep yakni puasa yang hanya memperbolehkan memakan yang tidak ada rasanya. Hampus sama dengan puasa Mutih, perbedaan nya, makanan nya lebih beragam asal dengan ketentuan tidak ada rasanya.
8. Puasa Ngidang
Puasa Ngidang yakni puasa yang hanya diperbolehkan memakan dedaunan saja, dan air putih saja. selain daripada itu tidak diperbolehkan.
9. Puasa Ngepel
Puasa Ngepel yakni puasa ini mengharuskan seseorang untuk memakan dalam sehari satu kepal nasi saja. terkadang diperbolehkan sampai dua atau tiga kepal nasi dalam sehari.
10. Puasa Ngasrep
Puasa Ngasrep yakni puasa yang hanya diperbolehkan makan dan minum yang tidak ada rasanya, minumnya hanya diperbolehkan 3 kali saja dalam sehari.
11. Puasa Wungon
Puasa Wungon yakni Puasa pemungkas, tidak boleh makan dan minum juga tidak boleh tidur selama 24 jam.
Seluruh puasa di atas (11 jenis puasa ala kejawen di atas) adalah puasa jahiliyah, puasa yang tidak pernah ada tuntunan nya dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, baik dari al-Quran maupun as-Sunnah.
------
Puasa mutih adalah berpuasa atau berpantang makan dan minum apa saja kecuali nasi putih dan air putih. Biasanya puasa ini dikenal di lingkungan penganut kejawen dan praktisi supranatural dengan tujuan/kepentingan tertentu seperti mendapatkan Ilmu Gaib, keberhasilan hajat dan lain-lain.
Dari segi spiritual metafisik, puasa mempunyai efek yang sangat baik dan besar terhadap tubuh dan fikiran. Puasa dengan cara supranatural mengubah sistem molekul tubuh fisik dan eterik dan menaikkan vibrasi/getarannya sehingga membuat tubuh lebih sensitif terhadap energi/kekuatan supranatural sekaligus mencoba membangkitkan kemampuan indera keenam seseorang.
Apabila seseorang telah terbiasa melakukan puasa, getaran tubuh fisik dan eteriknya akan meningkat sehingga seluruh racun,energi negatif dan makhluk eterik negatif yang ada di dalam tubuhnya akan keluar dan tubuhnya akan menjadi bersih. Setelah tubuhnya bersih maka roh-roh suci pun akan datang padanya dan menyatu dengan dirinya membantu kehidupan nya dalam segala hal. Apapun nama dan pelaksanaan puasa, bila puasa dilakukan dengan niat yang tulus, maka tak mungkin akan membuat manusia yang melakoninya celaka. Bahkan medis mampu membuktikan betapa puasa memberikan efek yang baik bagi tubuh, terutama untuk mengistirahatkan organ-organ pencernaan. Intinya adalah ketika seseorang berpuasa dengan ikhlas, maka orang tersebut akan terbersihkan tubuh fisik dan eteriknya dari segala macam kotoran. Ada suatu konsep spiritual yang berbunyi “matikanlah dirimu sebelum engkau mati”, arti dari konsep tersebut kurang lebih kalau kita sering ‘menyiksa’ tubuh maka jiwa kita akan menjadi kuat. Karena yang hidup adalah jiwa, raga akan musnah suatu saat nanti. Itulah sedikit konsep spiritual jawa yang banyak dikenal.
Para penghayat kejawen telah ‘menemukan’ metode-metode untuk membangkitkan spirit kita agar kita menjadi manusia yang kuat jiwanya dan luas alam pemikirannya, salah satunya yaitu dengan menemukan puasa-puasa dengan tradisi kejawen. Atas dasar konsep ‘antal maut qoblal maut’ di atas puasa-puasa ini ditemukan dan tidak lupa peran serta para ghaib, arwah leluhur serta roh-roh suci yang membantu membimbing mereka dalam peningkatan spiritualnya.
Sekarang bagaimana yang menjalaninya saja. Tentu saja terlepas dari penghakiman menuduh orang yang menjalaninya sebagai penganut ilmu hitam.
Mau dibilang jahiliyah kek, mau dibilang sesat kek, kalo memang bermanfaat untuk meningkatkan vibrasi seseorang, mengapa tidak. Formula atau metode masing-masing orang berbeda-beda untuk mendapatkan pola yang pas bagi tubuhnya dalam usaha meningkatkan vibrasinya. Seringkali tanpa memiliki pengetahuan apa-apa akan hal-hal tersebut, ada instruksi atau perintah atau komando atau anjuran dari Higher Self untuk melakukan salah satu dari jenis-jenis puasa-puasa itu.
Tentu saja yang merasakan manfaatnya hanya yang bersangkutan yang menjalaninya. Masih berhakkah kita menghakimi seseorang, sedangkan kita sendiri tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu.
Anda pilih puasa yang mana?
Masih enak puasa tidak makan tidak minum mulai matahari terbit hingga matahari terbenam dan makan all you can eat untuk berbukanya, halal pulak
Hahahahaha......... :v
~birrusadhu~
sumber : dari berbagai sumber