Dari Buku Catatan Akashic
Pengetahuan dari Rabbi Isaac Kandell
Alih Bahasa : Birru Sadhu
Atas Nama Tuhan Yang Maha Suci
Maha Segala Sumber
Amin
KITA ADALAH SEMUA SEKTOR KEBENARAN.
Kita
ingin tahu siapa diri kita, di mana kita berada dan ke mana kita akan pergi.
Kita ingin tahu siapa yang telah bepergian bersama kita di masa lalu dan yang akan
bepergian bersama kita di masa depan. Ini menyiratkan konsep "Waktu"
yang hanya dapat diukur pada Dimensi Ketiga kita di sini, di Bumi. Waktu, pada
dimensi yang lebih tinggi, tidak ada saat kita memahaminya.
Anda
sedang membaca kata-kata ini sekarang karena anda mempelajari banyak agama dan
filosofi dunia, dan mengambil dari masing-masing dari mereka atas apa yang anda
rasakan adalah Kebenaran. Namun, pencarian anda akan terus berlanjut. Selalu ada
ruang kosong di dalam yang akan anda coba isi, namun ruang itu tetap kosong dan
tidak terlengkapi. Kita semua telah meminta para Imam, Rabbi, Pendeta, Pria dan
Wanita suci untuk mencerahkan kita tentang sifat Jiwa, dan meminta Kebenaran.
Mungkin pertanyaan yang paling umum dalam hati dan pikiran kita adalah “Apa
yang terjadi pada Jiwa ketika kita mati?” Jawaban yang diterima tidak pernah memuaskan
dahaga kita. Akhirnya, kita menyadari, karena banyak para pria dan wanita yang
beritikad baik ini menyelesaikan studi spiritual dan seminari mereka, dan mereka
percaya bahwa pendidikan mereka telah lengkap. Banyak yang kemudian berhenti
tumbuh dan belajar. Kita kemudian mulai percaya bahwa mungkin pengetahuan kita
yang lahir dari pencarian intens tentang sifat Jiwa, lebih lengkap daripada
pemahaman mereka saat ini.
Pertanyaan-pertanyaan
ini membawa kita bepergian ke banyak kehidupan. Kita merasa sangat berbeda dari
para orang tua, teman, dan kolega kita. Jendela kita di dunia luas, melihat
planet melalui "Mata Jiwa Kita" dibandingkan mereka sebagian besar melihat
semuanya dalam mode linear. Kesedihan dan kekecewaan kita menjadi tidak terukur.
Ketika pandangan batin kita terbuka, kita mulai mengenali banyak orang dalam
hidup kita sebagai "teman lama" atau anggota keluarga dari masa lalu.
Namun, kita baru saja bertemu mereka sekarang, dalam kehidupan ini! Selalu ada
cahaya di dalam diri kita yang memaafkan pertemuan-pertemuan ini, dan mengetahui
bahwa kita telah melakukan perjalanan pada abad-abad sebelumnya dengan Jiwa-jiwa
ini. Oh, betapa kita ingin merangkul mereka, mengatakan, “Saya sangat senang anda
berada dalam hidup saya, sekali lagi, hidup pada saat yang sama! Kita dapat
saling membantu dan mencintai melalui kesulitan hidup sekarang!” Namun, kita
ragu-ragu untuk mengatakan Kebenaran ini karena kita tahu itu mungkin bukan Kebenaran
mereka. Karena itu, kita belajar untuk menjaga keheningan dan, dalam disiplin
diri kita, kita belajar untuk mengamati dan menunggu iluminasi mereka yang lebih
besar. Namun, kesepian kita malah meningkat.
Pencarian
ini membawa kita ke perpustakaan-perpustakaan besar dunia. Kita menemukan bahwa
setiap penulis memiliki pendapat. Selagi kita masih mencari, kita menyadari
juga memiliki pendapat tentang sifat Jiwa dan perjalanannya melalui Waktu.
Karena kepenuhan pengalaman hidup datang pada kita, realisasi Kebenaran
mengenai perwujudan Jiwa, kehidupan demi kehidupan, menjadi kuat. Lebih dalam lagi
ke misteri kehidupan yang kita jelajahi, mencari pria dan wanita bijak hingga kita
sampai pada pemahaman bahwa ada Perpustakaan yang lebih besar! Ini adalah
Perpustakaan Akasha, di mana di sana di simpan Rekaman semua kehidupan kita di
masa lalu serta informasi mengenai planet kita.
KATA-KATA “AKASHA”
"Akasha"
adalah kata-kata yang sangat kuno, mendahului semua bahasa di Bumi, dulu dan
sekarang. Sementara kata-kata yang terdengar serupa dapat ditemukan dalam
bahasa lain, "Akasha" adalah, secara harfiah merupakan bahasa tersendiri. Kata
itu bila diucapkan “Ah-kah-shah” Ketika saya bertanya kepada Abu Kash Kar,
Penjaga semua Perpustakaan Akashic tata surya ini, darimana kata ini berasal,
jawabannya sangat mengagumkan. Saya diarahkan ke Kejadian I: 2,3. Dan ayat itu
isinya adalah bahwa setelah Tuhan menciptakan Surga dan Bumi, Roh Tuhan
bergerak di atas permukaan air dan Tuhan berkata Biarlah ada Cahaya ..."
Pemahaman saya tentang ayat-ayat ini membuat saya sangat sadar bahwa setiap
partikel atom memiliki gerakan. Oleh karena itu, karena segala sesuatu yang
dibuat oleh Tuhan terdiri dari partikel-partikel atom, gerakan adalah definisi
khusus dari semua kehidupan serta aliran waktu. Ketika Tuhan bergerak di
permukaan air, semua kehidupan feminin lahir, karena unsur air selalu dikaitkan
dengan polaritas feminin. Memang banyak budaya kuno percaya bahwa dari perairan
utama unsur Bumi diciptakan bersama dengan api dan udara, sehingga menghasilkan
semua kehidupan.
Dengan kekuatan gerakan yang dinamis ini, suara
Tuhan berfirman! Sebelum Cahaya diciptakan, Tuhan menghasilkan energi suara kreatif.
"Tuhan berkata, Biarkanlah ada Cahaya ..." Dengan gerakan feminin air,
Tuhan mewujudkan gerakan suara maskulin! Feminin dan maskulin menghasilkan
titik berikutnya pada Segitiga Ilahi dan kelahiran alam semesta terjadi.
~Bersambung~