IKLAN

Jumat, 24 Agustus 2018

TERNYATA ALLAH SWT. PERNAH MENGGUNAKAN STUNTMAN.


TERNYATA ALLAH SWT. PERNAH MENGGUNAKAN STUNTMAN
Stuntman (Pemeran pengganti) adalah seseorang yang menggantikan aktor/aktris utama dalam suatu adegan berbahaya, seperti melompat dari satu gedung ke gedung yang lain, ditembakkan dari sebuah meriam dan hal-hal sejenisnya.
Di dalam al-Qur’an ternyata Allah Yang Maha Pengatur Alam semesta / "Sutradara" pernah dua kali menolong Rasul-nya dalam peristiwa besar dengan menggunakan Stuntman yaitu:


I. STUNTMAN DALAM PENYEMBELIHAN NABI ISMAIL.
Hal ini dijelaskan dalam firman Allah QS. Ash-Shofat ayat 101-111: 
“Kemudian ia Kami beri kabar gembira dengan seorang anak yang penyantun [101]. 
Ketika anak itu sudah besar, berkata Ibrahim kepadanya: Hai anakku, dalam tidurku bermimpi seolah-olah saya menyembelih kamu, maka perhatikanlah bagaimana menurut pikiranmu?. Sahut anaknya, “Hai Ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau, insya Allah engkau mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar[102]. 
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya [103]. Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim”[104]. Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik [105]. 
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata [106].
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar [107].
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian [108].
(yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”[109]. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik [110]. 
Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman [111].


II. STUNTMAN DALAM PENYALIBAN NABI ISA AS.
“Dan karena ucapan mereka (orang-orang Yahudi): Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (An-Nisa’: 157-158)

tulisan Idham Huri - FB 


Senin, 20 Agustus 2018

CATATAN AKASHIC


Dari Buku Catatan Akashic
Pengetahuan dari Rabbi Isaac Kandell
Alih Bahasa : Birru Sadhu

Atas Nama Tuhan Yang Maha Suci
Maha Segala Sumber
Amin

KITA ADALAH SEMUA SEKTOR KEBENARAN.

Kita ingin tahu siapa diri kita, di mana kita berada dan ke mana kita akan pergi. Kita ingin tahu siapa yang telah bepergian bersama kita di masa lalu dan yang akan bepergian bersama kita di masa depan. Ini menyiratkan konsep "Waktu" yang hanya dapat diukur pada Dimensi Ketiga kita di sini, di Bumi. Waktu, pada dimensi yang lebih tinggi, tidak ada saat kita memahaminya.

Anda sedang membaca kata-kata ini sekarang karena anda mempelajari banyak agama dan filosofi dunia, dan mengambil dari masing-masing dari mereka atas apa yang anda rasakan adalah Kebenaran. Namun, pencarian anda akan terus berlanjut. Selalu ada ruang kosong di dalam yang akan anda coba isi, namun ruang itu tetap kosong dan tidak terlengkapi. Kita semua telah meminta para Imam, Rabbi, Pendeta, Pria dan Wanita suci untuk mencerahkan kita tentang sifat Jiwa, dan meminta Kebenaran. Mungkin pertanyaan yang paling umum dalam hati dan pikiran kita adalah “Apa yang terjadi pada Jiwa ketika kita mati?” Jawaban yang diterima tidak pernah memuaskan dahaga kita. Akhirnya, kita menyadari, karena banyak para pria dan wanita yang beritikad baik ini menyelesaikan studi spiritual dan seminari mereka, dan mereka percaya bahwa pendidikan mereka telah lengkap. Banyak yang kemudian berhenti tumbuh dan belajar. Kita kemudian mulai percaya bahwa mungkin pengetahuan kita yang lahir dari pencarian intens tentang sifat Jiwa, lebih lengkap daripada pemahaman mereka saat ini.

Pertanyaan-pertanyaan ini membawa kita bepergian ke banyak kehidupan. Kita merasa sangat berbeda dari para orang tua, teman, dan kolega kita. Jendela kita di dunia luas, melihat planet melalui "Mata Jiwa Kita" dibandingkan mereka sebagian besar melihat semuanya dalam mode linear. Kesedihan dan kekecewaan kita menjadi tidak terukur. Ketika pandangan batin kita terbuka, kita mulai mengenali banyak orang dalam hidup kita sebagai "teman lama" atau anggota keluarga dari masa lalu. Namun, kita baru saja bertemu mereka sekarang, dalam kehidupan ini! Selalu ada cahaya di dalam diri kita yang memaafkan pertemuan-pertemuan ini, dan mengetahui bahwa kita telah melakukan perjalanan pada abad-abad sebelumnya dengan Jiwa-jiwa ini. Oh, betapa kita ingin merangkul mereka, mengatakan, “Saya sangat senang anda berada dalam hidup saya, sekali lagi, hidup pada saat yang sama! Kita dapat saling membantu dan mencintai melalui kesulitan hidup sekarang!” Namun, kita ragu-ragu untuk mengatakan Kebenaran ini karena kita tahu itu mungkin bukan Kebenaran mereka. Karena itu, kita belajar untuk menjaga keheningan dan, dalam disiplin diri kita, kita belajar untuk mengamati dan menunggu iluminasi mereka yang lebih besar. Namun, kesepian kita malah meningkat.

Pencarian ini membawa kita ke perpustakaan-perpustakaan besar dunia. Kita menemukan bahwa setiap penulis memiliki pendapat. Selagi kita masih mencari, kita menyadari juga memiliki pendapat tentang sifat Jiwa dan perjalanannya melalui Waktu. Karena kepenuhan pengalaman hidup datang pada kita, realisasi Kebenaran mengenai perwujudan Jiwa, kehidupan demi kehidupan, menjadi kuat. Lebih dalam lagi ke misteri kehidupan yang kita jelajahi, mencari pria dan wanita bijak hingga kita sampai pada pemahaman bahwa ada Perpustakaan yang lebih besar! Ini adalah Perpustakaan Akasha, di mana di sana di simpan Rekaman semua kehidupan kita di masa lalu serta informasi mengenai planet kita.

KATA-KATA “AKASHA”

"Akasha" adalah kata-kata yang sangat kuno, mendahului semua bahasa di Bumi, dulu dan sekarang. Sementara kata-kata yang terdengar serupa dapat ditemukan dalam bahasa lain, "Akasha" adalah, secara harfiah merupakan bahasa tersendiri. Kata itu bila diucapkan “Ah-kah-shah” Ketika saya bertanya kepada Abu Kash Kar, Penjaga semua Perpustakaan Akashic tata surya ini, darimana kata ini berasal, jawabannya sangat mengagumkan. Saya diarahkan ke Kejadian I: 2,3. Dan ayat itu isinya adalah bahwa setelah Tuhan menciptakan Surga dan Bumi, Roh Tuhan bergerak di atas permukaan air dan Tuhan berkata Biarlah ada Cahaya ..." Pemahaman saya tentang ayat-ayat ini membuat saya sangat sadar bahwa setiap partikel atom memiliki gerakan. Oleh karena itu, karena segala sesuatu yang dibuat oleh Tuhan terdiri dari partikel-partikel atom, gerakan adalah definisi khusus dari semua kehidupan serta aliran waktu. Ketika Tuhan bergerak di permukaan air, semua kehidupan feminin lahir, karena unsur air selalu dikaitkan dengan polaritas feminin. Memang banyak budaya kuno percaya bahwa dari perairan utama unsur Bumi diciptakan bersama dengan api dan udara, sehingga menghasilkan semua kehidupan.

Dengan kekuatan gerakan yang dinamis ini, suara Tuhan berfirman! Sebelum Cahaya diciptakan, Tuhan menghasilkan energi suara kreatif. "Tuhan berkata, Biarkanlah ada Cahaya ..." Dengan gerakan feminin air, Tuhan mewujudkan gerakan suara maskulin! Feminin dan maskulin menghasilkan titik berikutnya pada Segitiga Ilahi dan kelahiran alam semesta terjadi.


~Bersambung~